Friday, July 27, 2007

Si Panas Bermoncong Doggy


Banyak orang bertanya mengapa makanan dari jenis yang satu ini lebih dikenal dengan sebutan unik -hot dog, meski rasanya hal tersebut tentu tidak sepadan bila dibandingkan dengan kenikmatan yang didapatkan manakala menyantapnya.


Menurut sejarahnya, roti panjang dengan diselipkan sosis bulat panjang tersebut diciptakan oleh seorang berkewarganegaraan Jerman di kota Frankfrut bernama Johann Georghehner pada 1600-an, namun masih dikenal sebagai Frankfruter.


Kemiripan bentuk makanan tersebut dengan tubuh anjing yang panjang membuat kemudian roti tersebut dikenal juga dengan dachshund sausage, setelah makanan tersebut diperkenalkan keseluruh dunia, maka warga Amerika Serikat mengadaptasikan namanya sebagai Hotdog.


Bahkan dalam setiap tahunnya orang amerika mampu menghabiskan sekitar 16 miliar hotdog-sebuah angka kumulatif yang fantastis. Selain itu bulan Juli ditetapkan sebagai National Hot Dog Month untuk memperingati betapa Hot Dog telah menjadi satu kesatuan yang mendarah daging di Amerika.


Kontribusi kepopuleran makanan tersebut di Amerika jauh melampaui dinegara asalnya Jerman. Namun demikian, hal tersebut tidak berarti negara lain tidak memiliki kegilaan yang serupa akan makanan yang berbentuk eksotik tersebut.


Adalah seorang warga negara Jepang bernama Takeru Kobayasi dari kota Nagano berumur 26 tahun adalah juara bertahan dunia untuk rekor jumlah memakan hot dog terbanyak dalam jangka waktu tertentu.


Pada festival Hot Dog Nathan Famaous New York, setidaknya Kobayasi telah mengantungi 4 kali juara dunia berturut-turut. Rekornya yang fenomenal adalah menghabiskan lebih dari 53 hot dog hanya dalam waktu 12 menit. Meski popular di Amerika namun bukan berarti diimbangi dengan nafsu makan yang juga besar tentunya. (Iduy)


“Keberhasilan adalah resultan dari kerja keras tanpa mengenal lelah”.


(*disarikan dari berbagai sumber)

Cita Rasa Italia yang Melegenda


Jenis makanan yang satu ini lekat dengan hidangan khas dari Italia, padahal sesunggungnya peletak dasar menu pizza sedah terlebih dahulu ditemukan pada jaman Yunani kuno meski Italia memang pembaharu cita rasanya.

Pada masa tersebut masih belum dikenal istilah pizza melainkan plankutos. Makanan yang dimasak dengan menggunakan adonan tepung yang dilempar hingga melebar tersebut dipanggang diatas batu dibawah sinar matahari.

Nama pizza sesungguhnya diambil dari bahasa latin picea yang berarti roti yang dipanggang dalam oven. Selanjutnya makanan tersebut disempurnakan pertama kali pada tahun 1830 di Antica Pizzeria Port`Alba.


Penyempurnaan rasa mula dilakukan dengan tujuan mencapai kesempurnaan selera dilaksanakan pada zaman renaissance dikota Napoli, Italia. Dimana dinegara tersebut, para petaninya memiliki kebiasaan membuat roti dari gandum dan minyak zaitun dengan irisan keju mozzarella.


Kemudian setalah itu, inovasi dijalankan dengan memperkenalkan tomato, sehingga menjadi sebuah campuran yang lezat dan hingga kini keju mozzarella dan tomato menjadi bahan utama dalam penyediaan pizza.


Dikarenakan hal itulah, pizza identik dengan Italia sebagai kota penyempurna cita rasa, bahkan karena termahsyurnya baik dikalangan rakyat biasa sampai istana, dibuat pizza Margherita diambil dari nama Ratu Margherita- Itali.


Sejak saat itu hingga kini pizza telah popular dan menjadi sebuah cira rasa yang mendunia serta disukai begitu banyak orang termasuk Amerika Serikat yang kemudian memiliki begitu banyak restoran siap saji khususnya pizza. (Iduy)


“Keahlian terbaik adalah hasil dari ketekunan latihan dalam waktu panjang”.


(*disadur dari berbagai macam sumber)

Si Pemalas yang Menawan


Bila hidup sudah keranjingan sebuah pekerjaan seudah barang tentu tidak dapat diinterupsi dengan kebutuhan lain apapun bahkan untuk sekedar mengganjal perut yang sudah terasa berbunyi meminta jatahnya.


Namun siapa yang sangka bila kejadian tersebut malah berimbas sebuah menu makanan yang cukup atraktif dan simple serta tidak mengurangi khasiatnya untuk memenuhi hasrat yang tidak tertahankan lagi.


Itulah ihwal ditemukannya sandwich-si roti lapis yang terdiri dari dua potong roti yang diberi bobot isi dengan daging, sayuran dan keju dengan ditemani bumbu dan saus yang menyatu sehingga terasa menawan dan lebih enak.


Sesungguhnya sandwich merupakan nama seorang aristocrat Inggris abad ke 18-Earl of Sandwich di Kota Sandwich “tempat berpasir” yang memiliki kegemaran bermain kartu, karena terus menerus bermain tanpa henti bahkan untuk makan, maka dibuatlah roti jepit dengan alasan kepraktisan. Satu tangan dapat memegang makanan dan satu tangan yang lainnya tetap bermain kartu.


Pada beberapa negara yang memiliki kebiasaan memakan roti, khususnya Amerika kebiasaan membawa lunchbox dengan isi sandwich dinikmati sebagai salah satu menu untuk sarapan maupun santap siang yang praktis dan komplet.


Sandwich memiliki banyak variasi bentuk berdasarkan rasa local yang diminati daerah tersebut. Seperti halnya diwilayah Amerika pilihan untuk menggunakan potongan roti tawar diganti dengan roti seperti bread roll.


Dinegara kawasan eropa timur yang lebih dikenal dengan wilayah Skandinavia maupun Rusia, sandwich dibuat hanya dengan menggunakan sepotong roti-“open sandwich” dimana daging, keju dan sayuran diletakkan diatasnya. (Iduy)


“Kebijakan dalam kesabaran tertinggi adalah memfungsikan makan untuk hidup, dan bukan sebaliknya hidup untuk makan”.


(*disarikan dari berbagai macam sumber)

Thursday, July 26, 2007

Komitmen Kami

Perkembangan bisnis disektor ekonomi riil khususnya usaha kecil menengah membutuhkan ruang gerak dan kondisi yang kondusif untuk mendukung pertumbuhannya ditengah arus utama produsen skala besar dalam globalisasi.

Untuk itu kami para pihak yang tersebut dibawah ini bersepakat dan menyetujui jalinan kerjasama guna mendirikan badan usaha bersama yang mengawali dan bergerak dibidang pengembangan jiwa kewirausahaan (entrepreneur).

Dirasakan terdapatnya kepentingan untuk memulai bisnis dalam momentum yang bertepatan, maka dengan ini kami menyatakan pendirian badan usaha bersama secara otentik guna meningkatakan derajat pengusaha kecil menengah.

Sekian dan terima kasih.

Franchising


Buku yang tampil dengan design cover yang attraktif ini memang mengingatkan kita pada gambaran kuat Mc Donald’s dengan roti hamburger yang berlapis isian sebagai produk unggulannya. Tidak salah memang karena penulisnya adalah pendiri sekaligus pemilik Mc Donald’s Indonesia.

Franchise atau dikenal sebagai waralaba dalam versi Indonesia adalah pola kerjasama bisnis yang mensinergikan kekuatan positif para pihak yang saling berhubungan untuk dapat menguatkan infrastruktur perdagangan secara lebih luas, namun diperlukan kejelian yang cermat dalam memilihnya.

Salah satu elemen yang terpenting adalah melihat tata kelola usaha pemilik franchise, diantaranya dengan melihat antara lain:
- Kekuatan merek dagang yang dimiliki.
- Kapabilitas support kelola manajerial gerai.
- Komitmen dan dukungan untuk membantu link financial.

Relasi usaha antara pemilik franchise baik dalam kapasitas yang kecil hingga besar dalam support modal maupun promosi dengan para mitra usahanya sesungguhnya mampu menjadi daya dorong untuk menggerakkan sector usaha kecil menengah yang berarti memajukan ekonomi riil masyarakat.

Pola kerjasama yang saling menguntungkan tentunya membutuhkan alat ukur yang tepat dalam menilai serta memilih-dibedakan menjadi dua hal yang terpisah secara setara- kompetensi pemilik waralaba (franchisor).

Penilaian atas franchisor menurut Bambang dapat dilakukan dengan melihat track record, kehandalan kualitas produk, memiliki knowledge sistematik dan yang tidak bisa dibantah lagi adalah ragam cerita sukses dari franchise tersebut.

Sedangkan lebih lanjut dalam pandangan Bambang, untuk memilih waralaba yang akan dijajaki diperlukan berbagai elemen positif dari mitra usaha untuk tidak mudah menyerah, jangan terjebak pada harga murah, periksa kerangka hukumnya, memperhatikan resiko yang mungkin dapat timbul, serta melakukan perbandingan dengan waralaba setara lainnya.
Buku ini menarik untuk mendukung minat kewirausahaan, dilengkapi dengan berbagai objek studi waralaba didalamnya yang dibedah dengan menggunakan alat ukur kuantitatif serta kualitatif secara komprehensif.

Pengalaman nyata sebagai pelaku dalam dunia franchise membuat Bambang menuangkan apa yang dijalaninya sebagai sebuah pedoman dalam menentukan pilihan atas tawaran bisnis franchise secara lebih bijak dan prudent.

Bagi para pemburu franchise, buku ini menjadi salah satu referensi yang menarik untuk dapat melihat secara lebih jelas seluk beluk dunia franchise termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimilikinya.

Salah satu yang diangkat sebagai objek studi pilihan adalah “Edam Burger”, meski dalam tanda kutip merupakan competitor sejenis sebagai bisnis dibidang food and beverage khususnya jenis penjualan burger, namun Bambang dapat menunjukkan objektifitasnya.

Jadi.. tidak perlu menunggu lama, dapatkan pilihan terbaik bisnis anda. (Iduy)

“Believe that impossible is nothing”

(*disarikan dari buku Dr Bambang N Rachmadi)

“Edam Burger”


Perjalanan “Edam Burger” menjadi salah satu waralaba yang banyak melakukan pembinaan atas banyak mitra bisnisnya menjadikan merek tersebut dikenal luas melalui penjualan keliling yang mengadopsi sistem “jemput bola”.

Pelayanan penjualan keliling menjadikan “Edam Burger” sebagai penyedia jasa yang hadir bagi konsumennya secara aktif. Ide bisnis ini dirintis dan diawali oleh Made Ngurah Bagiana pria kelahiran Singaraja-Bali dari nol.

Pada awalnya penjualan burger dilakukannya seorang diri dengan dua gerobak yang dikayuhnya sendiri, tidak lama berselang jumlah gerobaknya pun bertambah menjadi 60 buah. Pada 1993 sistem kemitraan mencatat 300 gerobak.

Setelah jelajah panjang sejarah pergulatan bisnisnya, usaha yang dimulai oleh Made pun mecatatkan ribuan mitra bisnis yang termasuk didalamnya sector usaha kecil menengah melalui mekanisme waralaba.

Berkat kerja kerasnya maka kesusksesan tersebut berhasil mendapatkan penghargaan 50 enterprise HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia). Kini jaringan bisnis “Edam Burger” telah memiliki 12 pabrik roti dan 2.000 mitra.

Kisah sukses tentu tidak dibangun dengan mudah, banyak hal yang harus dijalani “Edam Burger” untuk eksis menghadapi persaingan global dengan competitor kelas dunia yang memiliki kapasitas permodalan besar. (Iduy)

“Big Step Build by A Little Step Ahead”

(*disarikan dari berbagai macam sumber)

Sejarah Burger Dunia


Sebentuk roti bertabur wijen, dalam dua tangkup yang diantaranya terdapat lapis keju, daging dan sayur selada serta irisan tomat bercampur dengan saos sambal dan paduan bumbu sudah pasti dapat ditebak sebagai hamburger.

Tidak banyak yang dapat menebak dengan benar asal makanan sepat saji tersebut. Sesuai dengan namanya, Hamburger diambil serta berasal dari kota Hamburg-Jerman. Hal tersebut disebabkan kebiasaan masyarakat menempatkan potongan daging dalam lapisan roti.

Namun masih banyak perdebatan mengenai asal muasal roti yang dianggap sebagai temuan kuliner yang bersejarah dan memberikan arti bagi dunia. Sejarah asal mula hamburger memang masih menjadi perdebatan yang tidak dapat diketahui validitasnya.

Produk tersebut menjadi salah satu ikon fast food asal Negara Paman Sam-Amerika Serikat dikarenakan brand image makanan yang mendunia lebih dikenal dengan produk Mc Donald dengan mr Ronald McD.

Termasuk diantara perdebatan tersebut adalah teori asal mula hamburger yang dimulai pada tahun 1900-an dari seorang pemilik restoran di New Heaven Louis Lassen yang menaruh daging giling panggang dalam keping roti.

Burger memang memiliki sejarah dalam kehidupan masyarakat Amerika. Bahkan sejak 1950-an sudah menjadi makanan favorit di Amerika. Salah satu restoran tersebut adalah Burger King berdiri di Miami pada 1954.

Kini Burger King telah memiliki 11.220 waralaba di seluruh dunia. Pada saat yang hamper bersamaan McDonalds yang didirikan di California kini memiliki lebih 30.000 gerai guna melayani 50 juta orang dari 119 negara setiap harinya.

Salah satu burger local yang mengadaptasikan diri dengan cita rasa impor tersebut adalah “Edam Burger” yang melakukan penjualan local dengan metode waralaba dan konsep burger keliling serta burger kaki lima. (Iduy)

“World Become A Big Burger With Many Complexity”

(*disunting dari berbagai macam bahan)